LEBAK, CatatanMediaNusantara – Oknum guru Sekolah Dasar Negri ( SDN ) 2 Cisimet Raya diduga modus yang dilakukannya adalah, sejumlah wali murid dimintai Kartu Keluarga (KK) dengan alasan untuk mengajukan bantuan Program Indonesia Pintar ( PIP ) di sekolah SDN 2 Cisimet Raya, Desa Cisimet Raya, Kecamatan Lewidamar, Kabupaten Lebak – Banten. Jumat (8/11/2024).
Diduga modus yang dilakukan oleh oknum guru SDN 2 Cisimet Raya ini sangatlah tidak terpuji, oknum tersebut dengan cara melakukan meminta sejumlah kartu keluarga dan materai kepada orang tua siswa/i untuk di kumpulkan di sekolah dengan alasan akan diajukan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
Pada fakta kenyataannya wali murid merasa bosan terus-menerus dimintai Kartu Keluarga (KK) dan materai oleh oknum guru bahwasanya untuk persyaratan pengajuan bantuan PIP, akan tetapi hasilnya nihil, dan sampai saat ini anak-anak’nya tak kunjung mendapatkan bantuan PIP.
Wali murid pun didalam kekecewaannya tersebut mencoba melakukan cek bantuan PIP di aplikasi Sipintar. Setelah di cek ternyata anak-anaknya memang benar mendapatkan batuan PIP, akan tetapi diduga tidak disalurkan oleh pihak sekolah.
Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari salah satu wali murid inisial Es mengatakan,
“Iya pak kami bosan dimintai terus persyaratannya seperti Kartu Keluarga ( KK ) dan materai oleh pihak sekolah, untuk apa pada akhirnya kalau data kami diduga diajukan setelah mendapatkan bantuan, bantuan tersebut tidak di salurkan kepada siswa,” ucapnya.
Lajut Es, ” Saya pun penasaran memang anak saya belum pernah mendapatkan bantuan PIP, apakah memang betul tidak mendapatkan atau memang mendapatkan tapi diduga memang tidak disalurkan, setalah itu pun saya meminta bantuan kepada saudara saya untuk cek di aplikasi Sipintar siapa tau dapat bantuan, ketika dicek anak saya ternyata mendapatkan bantuan PIP, saya tidak menyangka sekali kepada oknum guru tersebut dan tega sekali hak bantuan anak saya tidak diberikan. Lanjut Es.
Sementara Kepala sekolah ( Kepsek ) Mimih Mintarsih saat di konfirmasi oleh awak media mengatakan. “Masalah uang PIP yang tidak disalurkan itu tidak benar adanya. Masalah buku rekening sebagian memang ada di sekolah yang kami akan ajukan.”
“Iya kami paham rekening itu dulu sudah kami ajukan, pas pencairan tidak ada uangnya kosong, tadinya mau diajukan dengan yang sekarang. Insya Alloh pak kami juga amanah. Alhamdulillah pak semua PIP yang sudah cair kami langsung cairkan, adapun yang masih belum cair baru kami mau diajukan,” ucap Kepsek Mimih seolah berkelit. ( Red )