POLRES BOGOR, CatatanMediaNusantara – Polsek Cibinong mendapatkan informasi dari warga dimana telah ditemukan seorang laki-laki kondisinya meninggal dunia, diduga akibat didorong dan terbentur kemudian terjatuh dan meninggal dunia. Kejadian Selasa, 29 Oktober 2024 sekitar pukul 03.50 WIB, lokasi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) perumahan Puri Nirwana 3 Blok D No. 32 RT. 07/16 Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Rabu (30/10/2024)
Kapolsek Cibinong Kompol Waluyo,.SH,.MH menjelaskan bahwa padai Selasa, 29 Oktober 2024 sekitar pukul 02.00 WIB, dari keterangan yang didapati Pihak kepolisian di lokasi TKP, saksi Risti dan anaknya yang bernama Ahmad Pamungkas (4 tahun) datang kerumah korban dan saksi yang beralamat di Perumahan Puri Nirwana 3 Blok Dn No. 32 Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, pungkasnya.
Setelah menginap di rumah keluarga saksi di daerah Semplak Bogor sehubungan saksi dan korban beberapa hari yang lalu bertengkar terkait masalah ekonomi, sehubungan saat ini korban sedang sakit struk dan sudah tidak bekerja dan hanya mengandalkan gaji yang ada di ATM, gaji tersebut dikuasai oleh korban.
Dijelaskan kembali hasil Penyelidikan Pemeriksaan pihak Kepolisian dari ssaksi, bahwa awalnya saksi dan korban baik-baik saja, bahkan korban sempat membuatkan mie rebus untuk saksi namun karena mie tersebut kurang matang saksi tidak mau memakannya, kemudian awal pertengkaran dimulai saat saksi mempertanyakan kartu ATM gaji korban yang selama ini disembunyikan oleh korban dan tidak pernah memberitahu atau menyerahkannya kepada saksi. Sambungnya.
Akibat selisih faham tersebut keduanya bertengkar hingga akhirnya berdasarkan keterangan saksi Risty, korban pergi kedapur sambil mengatakan “Ayo kita bunuh–bunuhna aja,” dan diketahui korban mengambil 2 bilah pisau dapur, kemudian dari jarak sekitar 3 meter korban melemparkan pisau dapur ke arah saksi yang sedang dalam posisi duduk d tempat tidur.
Namun pisau tersebut jatuh kebawah kolong tempat tidur yang berada diruang tengah kemudian korban mendekati saksi dan berusaha menyerang saksi menggunakan sebilah pisau dapur lainnya ke arah wajah saksi yang saat itu posisi saksi masih sedang duduk di tempat tidur, karena untuk membela diri dari serangan korban tersebut, akhirnya saksi mendorong tubuh korban dan saksi langsung berlari keluar rumah untuk bersembunyi, sehubungan takut dikejar oleh korban, lanjutnya.
Setelah saksi bersembunyi diluar, sekitar 10 menit kemudian saksi kembali kerumah untuk melihat kondisi korban dan ketika dilihat dari celah pintu, saksi melihat korban sudah dalam kondisi tidur miring di depan lemari televisi yang berada diruang tengah dengan kondisi dari hidung mengeluarkan darah, karena panik selanjutnya saksi meminta pertolongan kepada saksi kedua yang bernama AS.
Dan kemudian saksi kedua datang kerumah saksi dan mendapati korban sudah dalam kondisi tidur miring dan hidung mengeluarkan darah dan menduga korban telah meninggal dunia. Selanjutnya saksi kedua memberitahukan kejadian tersebut kepada ketua RW setempat selanjutnya ketua RW menghubungi Bhabinkamtibmas berikut Kapolsek Cibinong, Kanit Reskrim dan anggota melakukan olah TKP.
Keduan para saksi yang sudah dimintai Keterangan Pihak Kepolisian diantaranya : 1. RA Isteri korban, Bogor 24 Agustus 1987. Mengurus rumah tangga, Islam, alamat perum Puri Nirwana 3 Blok Dn No. 32, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. 2. AS Tetangga korban, Jakarta, 10-08-1970, karyawan swasta, islam, alamat perum Puri Nirwana 3 Blok Dn No. 32 Kel. Karadenan Kec. Cibinong Kab Bogor.
Identitas korban setelah di data pihak Kepolisian adalah Cecen Effendy, Jakarta 07-09-1976, Islam, Karyawan swasta, alamat perum Puri Nirwana 3 Blok Dn No. 32 Kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Korban dan saksi RA adalah pasangan suami isteri yang dikenal oleh tetangga memang kerap bertengkar terkait perkara ekonomi, tutup Kapolsek Cibinong Kompol Waluyo,.SH,.MH.
Sampai berita ini ditayangkan dimana korban sudah di evakuasi Pihak Kepolisian di mana terhadap korban untuk dibawa ke RS POLRI TK. 1 RS. SOEKANTO, dilakukan AUTOPSI Jenazah guna mengetahui penyebab pasti kematian korban, (Red).